Banyak yang sudah berbeda di dunia tablet Android, khususnya konsentrasi pada keproduktifan yang melebihi kekuatan membaca Anda. Piranti ini menyimbolkan peralihan itu.
Saya sudah habiskan beberapa waktu dengan handphone Galaxy terkini Samsung belakangan ini, jadi saya berpikir saya akan menyaksikan tablet Galaxy Tab S8 yang baru. Saya telah lama jadi pemakai iPad, tapi telah lama saya tidak mengetes tablet Android, dan saya mendapati banyak yang berbeda, ditambahkan ada beberapa feature khusus yang dijajakan Samsung.
Kemungkinan ketidaksamaan paling besar ialah konsentrasi tablet secara umum. Saya khususnya memakai iPad saya untuk membaca, apa itu website atau lewat program seperti The New York Times, Wall Street Journal, atau beragam majalah. Sebagian besar tablet bisa melakukan pasti saja—lebih lanjut mengenai itu nanti—tetapi penekanan untuk Tab S8 atau untuk iPad baru dalam masalah ini saat ini lebih dari program keproduktifan, terhitung memakai pena untuk menggambar, pertemuan video, atau sekedar melihat. video. Ini ialah peranan di mana Samsung sudah fokus dengan Tab S8, biasanya dengan hasil baik sekali.
Samsung tawarkan tiga versus dalam keluarga Tab S8. Tab S8 dasar, yang saya tes, mempunyai monitor LCD 2.560 x 1.600 pixel 11 inch, yang menurut saya kelihatan lumayan bagus. Samsung tawarkan Tab S8+ dengan monitor AMOLED 12,4 inch, dan Tab S8 Ultra yang semakin besar kembali, dengan monitor 14,6 inch dan camera depan double. Sudah pasti, sama ukuran monitor yang semakin besar, battery yang semakin besar dan berat yang lebih besar—saya benar–benar suka dengan tablet 11 inch, karena pada umumnya, saya tidak cari alternatif penuh untuk PC Windows atau macOS.
Tab S8 sendiri seperti terlihat yang Anda harap, dengan sisi belakang dan pinggir warna perak dan pojok membulat. Ini mempunyai strip kecil pada bagian belakang tempat Anda bisa memasangkan dan isi daya S–pen yang diikutkan secara magnetis, di samping camera yang menghadap ke belakang. Sisi depan mayoritas monitor, dengan bezel yang relatif kecil, walau semakin besar atas sesuatu yang Anda dapatkan di handphone unggulan. Memiliki ukuran 9,99 kali 6,51 kali ,29 inch (HWD) dan beratnya 1 pon, 2 ons, itu relatif tipis dan enteng. Saya memakai kotak Keyboard Sampul Buku dengan harga $ 199,99, dan dengan kasing dan pena, beratnya 1 pon, 12 ons. Pada umumnya, ini lumayan gampang dibawa.
Kasing direncanakan sebegitu rupa hingga garis magnet untuk pena dan camera yang menghadap ke belakang melihat dari belakang tapi Anda umumnya akan bawa pena semakin aman di engsel kasing. Saat Anda menarik tablet di depan, tablet terkunci pada tempatnya dan tersambung ke keyboard tersebut, hingga Anda bisa memakainya seperti netbook. Ini bekerja lumayan baik, tapi sama seperti yang Anda harap dengan keyboard yang direncanakan supaya sesuai monitor 11 inch dan berperan sebagai casing, rasanya cukup sempit dibanding dengan keyboard netbook biasa. Ini baik untuk e–mail cepat, tapi saya tidak mau memakainya sebagai keyboard khusus saya untuk menulis suatu hal yang terlampau panjang.
Disokong oleh processor Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 yang serupa dengan Samsung Galaxy S22, unit yang saya tes mempunyai RAM 8GB dan penyimpanan 128GB, dan slots MicroSD untuk ruangan tambahan. Seperti telephone, saya berasa cukup tajam. Saya mengetes unit Wi–Fi, yang bekerja cukup baik; memberikan dukungan Wi–Fi 6E hingga Anda siap untuk jaringan masa datang. Samsung membuat mode dengan modem 5G. Ini jalankan Android 12 dengan kulit OneUI Samsung, sama dengan handphone Galaxy belakangan ini.
Ini mempunyai empat speaker intern dan kedengar lumayan keras, tapi tidak ada jack audio 3.5mm, jadi Anda harus memakai Bluetooth untuk menyambungkan speaker external atau earphone. Saya dengan malas pahami kenapa sebagian besar handphone sudah melepaskan jack audio, tapi saya masih mengharap tablet akan mempertahankannya.
Untuk pertemuan video, dia mempunyai camera depan 12 megapiksel f/2.4 120 derajat dengan aperture sampai f/2.4 yang teoritis bisa record video 4K. Samsung menjelaskan itu terhitung “tehnologi pembingkaian automatis pintar” dan kekuatan untuk mengaburkan background, walau dalam prakteknya nampaknya mempunyai pilihan yang dibolehkan oleh Team Microsoft dan Rapat Zoom, yang baik saja. Ini memakai mikrofon peredam berisik dan bekerja yang baik untuk panggilan video.
Camera yang menghadap dunia terhitung camera khusus 13 megapiksel f/2. dan camera pojok ultra lebar 6 megapiksel f/2.2. Satu kali lagi, mereka bisa ambil video 4K pada 30 frame per detik. Saya bukan fans berat memakai tablet sebagai camera, mendapati handphone jadi lebih gampang untuk diatur, tapi ada orang yang nampaknya menyenanginya, dan ini nampaknya lumayan bagus, walau tidak sesuai apa yang hendak Anda dapatkan pada handphone unggulan.
Sama seperti yang saya sebut, dia datang dengan stylus, yang oleh Samsung disebutkan S–Pen. Mode yang diikutkan dengan Tab S8 mempunyai panjang sekitaran 6,5 inch, dan warna hitam matte (sesuai sisi dalam penutup keyboard), dengan 1 segi datar dan satu tombol. Anda isi energinya dengan melekatkannya secara magnetis ke strip pada bagian belakang tablet.
Seperti Galaxy S22 Ultra dan handphone Catatan lama, kenaikan UI Samsung mengikutkan feature yang memungkinkannya Anda mengetok pena secara cepat untuk mengawali catatan baru, buka catatan baru, membubuhi info pada monitor, mengartikan text, dan lain–lain. Bila Anda memakai Samsung Catatan, Anda bisa membagi catatan Anda dengan catatan yang Anda bikin di Handphone Galaxy lain, yang kemungkinan nyaman untuk mereka yang tinggal di ekosistem Samsung. Anda dapat memakai S–Pen di beberapa program faksi ke–3 , seperti memakai papan catat kolaboratif dalam program seperti Jamboard.
Ini tidak senyaman S22 Ultra, di mana menu pena ada saat Anda menarik pena keluar socket built–in, tapi bekerja dengan lumayan baik. Saya bukan aktris, tapi nampaknya peka pada penekanan, dan ikuti secara baik tiap pergerakan yang saya bikin.
Salah satunya feature yang sangatlah baik ialah begitu gampangnya Anda bisa memakai Tab S8 sebagai penampilan ke–2 dengan PC Windows atau netbook. Yang penting Anda kerjakan ialah pilih monitor ke–2 dari opsi “perlakuan cepat” yang Anda peroleh dengan menarik ke bawah dari monitor depan Android; lalu membuka PC Windows Anda (di jaringan yang serupa) dan pencet control–K untuk cast. Anda bisa memakai ini sebagai monitor duplikat, atau sebagai monitor ke–2 , serta memakainya dengan S–Pen untuk input. Ini dapat benar–benar bermanfaat saat Anda cuma inginkan semakin banyak ruangan monitor, ataupun waktu Anda ingin membuat anotasi pada document.